Selasa, 02 November 2010

Manajemen Session-2


EVOLUSI PEMIKIRAN MANAJEMEN

A.        ALIRAN PEMIKIRAN MANAJEMEN

1.                  Aliran/Teori Manajemen Klasik

Tokoh Pertama sebelum Manajemen Ilmiah :
·        Robert Owen (1771-1858) :  Menekankan pentingnya unsur manusia dalam produksi dan perbaikan kondisi kerja.
·        Charles Babbage (1792-1871) : Penganjur prinsip pembagian kerja melalui spesialisasi.
·        James Watt Jr., dan Mathew Robinson Boulton (1796): Mengembangkan berbagai teknik manajerial, antara lain ; penelitian dan peramalan pasar, skema mesin yang disesuaikan dengan tuntutan proses pekerjaan, perencanaan produksi. Di bidang personalia, mengengembangkan pelatihan, penelitian kerja, dsb.

Aliran manajemen ilmiah/scientific management (1870-1930) :
}        Frederick W. Taylor (1856-1915) (Bapak Manajemen Ilmiah): Mengembangkan prinsip dasar (filsafat) penerapan pendekatan ilmiah pada manajemen, meliputi: pengembangan metode-metode ilmiah dalam manajemen, Seleksi ilmiah untuk karyawan, pendidikan dan pengembangan ilmiah para karyawan.
}        Frank Bunker Gilbreth (1868-1924) dan Lillian Gilbreth (1878-1972): Frank merupakan pelopor pengembangan studi gerak dan waktu, dan menciptakan beragai teknik manajemen dan sangat tertarik terhadap masalah efisiensi. Sedangkan istrinya Lillian, lebih tertarik pada aspek-aspek manusia dalam kerja, seperti seleksi, penempatan dan latihan personalia.  
}        Henry L. Gantt (1861-1919) : Kerjasama yang saling menguntungkan antara tenaga kerja dan manajemen, seleksi ilmiah tenaga kerja,  system insentif  (bonus) untuk merangsang produktivitas, dan  penggunaan instruksi-instruksi kerja yang terperinci.
}        Harrington Emerson (1853-1931) :  ada 12 prinsip-prinsip efisiensi, yaitu; tujuan dirumuskan dengan jelas, kegiatan yang dilakukan masuk akal, adanya staf yang cakap, displin, balas jasa yang adil, laporan-laporan terpecaya-segera- akurat, pemberian perintah, adanya standar-skedul-metode, kondisi yang distandardisasi, operasi yang distandardisasi, instruksi praktis, dan rencana insentif.

                         
Teori Organisasi Klasik/classical organization theory (1900-1940) :
·        Henri Fayol (1841-1925) : Merinci manajemen menjadi 5 (lima) unsur, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian dan pengawasan.
·        James D. Mooney : Merancang organisasi perlu diperhatikan 4 (emapt) kaidah dasar, yaitu; koordinasi,  prinsip scalar, prinsip fungsional, prinsip staf.
·        Mary Parker Follett (1868-1933) : Bertindak sebagai jembatan antara teori klasik dan hubungan manusiawi, karena pemikiran mereka berdasarkan kerangka klasik, tetapi memperkenalkan beberapa unsur-unsur baru tentang aspek-aspek hubungan manusiawi.
·        Chaster I. Barnard (1886-1961) : fungsi-fungsi utama manajemen adalah perumusan tujuan dan pengadaan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. 


2.         Aliran Hubungan Manusiawi/aliran Neoklasik/ Aliran perilaku (behavioral) (1930-1940) :

·        Hugo Munsterberg (1863-1916) (Bapak Psikologi Industri): Ada 3 (tiga) cara untuk mencapai peningkatan produktivitas yaitu; 1) penemuan best possible person, 2) penciptaan best possible work, dan 3) penggunaan best possible effect untuk memotivasi karyawan.

·        Elton Mayo (1880-1949) : Mengembangkan studi tentang perilaku manusia dalam berbagai situasi kerja.


3.                  Aliran Manajemen Modern (1940-Sekarang)

Perilaku Organisasi, tokoh-tokohnya :
·        Abraham Maslow : Mengemukakan  adanya “hirarki kebutuhan” dalam penjelasannya tentang perilaku manusia dan dinamika proses motivasi.
·        Douglas McGregor : Teori X dan Teori Y
·        Frederick Herzberg : Teori Motivasi Higienis atau Teori Dua Faktor.
·        Robert Blake dan Jane Mouton : Membahas lima gaya kepemimpinan dengan kisi-kisi manajerial (managerial grid).
·        Fred Fiedler : Menyarankan pendekatan contingency pada studi kepemimpinan.
·        Chris Argyris : Memandang organisasi sebagai system social atau system antar hubungan budaya.
·        Edgar Schein : Meneliti dinamika kelompok dalam organisasi.

Aliran Kuantitatif (operation research / management science)
Langkah-langkah pendekatan management science biasanya adalah sebagai berikut :
·        Perumusan masalah.
·        Penyusunan suatu model matematis.
·        Mendapatkan penyelesaian dari model.
·        Pengujian model dan hasil yang didapatkan dari model.
·        Penetapan pengawasan atas hasil-hasil.
·        Pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi.


B.        PENDEKATAN SYSTEM DAN KONTINGENSI

·        Pendekatan system  : Memandang organisasi sebagai suatu kesatuan, yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan dan saling ketergantungan.

·        Pendekatan kontingensi (Contingency Approach) atau Pendekatan situasional : Menurut pendekatan kontingensi, tugas manajer adalah mengidentifikasikan teknik, suasana dan waktu mana yang dalam situasi tertentu akan paling baik menyumbang pada pencapaian tujuan organisasi.

Dalam pendekatan kontingensi ada 3 (tiga) variabel utama, yaitu lingkungan (variabel bebas), konsep-konsep dan teknik-teknik manajemen dan hubungan kontingensi antara keduanya (variabel terikat).


C.        PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN DI MASA MENDATANG

Melihat kembangan teori manajemen, ada 5 (lima) kemungkinan arah perkembangan teori manajemen selanjutnya dimasa mendatang, yaitu;
·        Domina: Salah satu dari aliran utama dapat muncul sebagai yang paling berguna.
·        Divergence: Setiap aliran berkembang melalui jalurnya sendiri.
·        Convergence: Aliran-aliran dapat menjadi sepaham dengan batasan-batasan di antara mereka cenderung   kabur.
·        Sintesa: Masing-masing aliran berintegrasi.
·        Proliferation: Kemungkinan bertambah aliran lagi (berkembang biak).

0 komentar: